Komisi VI Temukan Indikasi Penyelundupan Timah di Babel

08-02-2020 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal. dok/Man

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal mengindikasi adanya penyelundupan timah yang berasal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pasalnya ada negara yang sudah tidak melakukan pertambangan timah, tetapi bisa mempunyai angka ekspor timah yang besar. Demi menyelamatkan kekayaan Bangsa Indonesia, Hekal mendorong aparat penegak hukum untuk menelusuri lebih jauh dugaan praktik penyelundupan penjualan timah ke luar negeri, khususnya ke negara tetangga Indonesia.

 

“Kita curiga kenapa bisa ada perusahaan-perusahaan dimana negaranya sudah tidak menambang timah, bisa punya angka ekspor yang besar, walaupun ini masih sulit dibuktikan. Ini harus kita serahkan kepada aparat penegak hukum kita demi menyelamatkan kekayaan bangsa,” kata Hekal saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke Kantor PT. Timah Tbk, di Babel, Jumat (7/2/2020).

 

Selain penegak hukum, legislator Fraksi Partai Gerindra tersebut juga mendorong kepada Kementerian BUMN, Pemerintah Daerah, dan masyarakat untuk berpastisipasi dalam meningkatkan pengawasannya terhadap adanya dugaan penyulundupan timah dari Babel. Jangan sampai semakin banyaknya timah ilegal keluar, mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kerugian bagi seluruh Bangsa Indonesia.

 

“Kita menegaskan kepada Kementerian BUMN dan Pemerintah Daerah meningkatkan pengawasannya. Karena semakin banyak timah ilegal keluar juga semakin rusak lingkungan, juga semakin rusak harga, akhirnya percuma orang jual-jual timah tidak ada untungnya, itu kan yang rugi seluruh bangsa Indonesia,” tandas legislator dapil Jawa Tengah IX itu.

 

Sebelumnya Direktur Utama PT. Timah Tbk M Riza Pahlevi Riza menyampaikan perkembangan produksi timah dunia tahun 2018, dimana China menduduki peringkat pertama dengan produksi timah sebesar 165 ribu Metrik Ton (MT). Sementara Indonesia di urutan kedua dengan produksi timah sebsesar 82 ribu MT, dan Malaysia di urutan ketiga dengan produksi timah sebesar 27 ribu MT. (qq/sf)

BERITA TERKAIT
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...